LAPORAN
PEMBUATAN TUNER
SMP NEGERI 2 PLAYEN
Disusun Oleh:
Damianus Mandar
T.
09
IX A
Tanggal mulai pembuatan : 13 Januari 2013
Tanggal selesai pembuatan : 11 Februari 2013
Motto
-
Tanpa
pengorbanan usaha hanyalah sebuah sia-sia
-
Belajar
yang baik, bukan hanya sekedar membaca buku akan tetapi lebih dari sekadar
memahami.
-
Langkah
kecil akan jadi suatu awal yang besar dalam setiap langkah kehidupan.
-
Dimana
ada jalan disitu pasti terdapat pengatahuan yang dapat di gunakan.
Tujuan
-
Selain untuk menambah nilai dan mengerjakan tugas dari
guru,khususnya dalam bidang elektronika,kegiatan ini juga dapat menguji dan
menambah keterampilan siswa.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala rahmat dan karunia Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah memberi berkat dan
rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Audio Amplifier dengan Tuner yang berbentuk skripsi ini tanpa ada halangan suatu
apapun. Tiada dipungkiri dan dilupakan bahwa sebenarnyalah Tuhan Allah sumber
ilmu dan pengetahuan sejati, di mana dari situlah manusia membangun rasa,
karsa, dan cipta.
Melewati waktu yang cukup panjang dalam penyusunan
laporan ini, tidak jarang saya mengalami kesulitan- kesulitan baik dalam waktu,
dana, dan kemampuan yang terbatas. Namun terlebih adalah kesulitan dari dalam
diri sendiri yang kadang-kadang malas dan tak ada semangat untuk
mengerjakannya. Namun karena cita-cita dan harapan, dan berkat arahan,
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, ahhirnya saya dapat juga
menyelesaikan laporan ini.
Laporan Audio
Amplifier dengan Tuner ini disusun oleh penulis untuk memenuhi persyaratan untuk mengikuti Ulangan Kenaikan Akhir Semester di SMP
Negeri 2 Playen.
Tidak terlalu
berlebihan bila di sini saya dengan tulus hati menyampaikan rasa terimakasih
atas segala budi baik yang telah saya terima.
Dalam punyusunan
laporan ini penulis menyadari banyak kekurangan baik dari segi materi, teknik
penyampaian, penyusunan dan pencetakannya. Oleh sebab itu penyusun mengharap
kritik dan saran yang membangun bagi diri penulis guna perbaikan lebih lanjut.
Akhir kata penulis
mengucapkan banyak terima kasih dan semoga lapora ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Pebimbing
Pratikum Pembuat
Laporan
( Fakih Usman S.Pd ) (Damianus
Mandar T.)
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Motto .................................................................................................................. ii
Tujuan ................................................................................................................. ii
Kata Pengantar.................................................................................................... iii
Daftar Isi.............................................................................................................. iv
Gambar Skema Rangkaian Tuner........................................................................ 1
Daftar Alat Dan Bahan........................................................................................ 2
Proses Pembuatan................................................................................................ 4
A.
Pengecekan
Dan Pengukuran........................................................................ 4
1.
Resistor.................................................................................................... 4
2.
Condensator............................................................................................. 5
3.
Dioda....................................................................................................... 7
4.
Transistor................................................................................................. 8
5.
Potensiometer.......................................................................................... 9
6.
Transformator.......................................................................................... 10
B.
Proses
Pemasangan Dan Perakitan Komponen.............................................. 12
C.
Proses
Penyoldiran Dan Pengawatan ........................................................... 13
D.
Pengecekan
Seluruh Rangkaian .................................................................... 14
MENCOBA HASIL RANGKAIAN................................................................. 15
- Cara persiapan.......................................................................................... 15
- Mengoperasikan ...................................................................................... 15
- Hasil percobaan ....................................................................................... 15
- Cara kerja ................................................................................................ 16
- Hambatan Dan Cara Penyelesaian........................................................... 17
KESIMPULAN................................................................................................... 19
DAFTAR
ALAT DAN BAHAN
Alat :
-
Multimeter
-
Solder
Bahan :
-
R1 = 10
-
R2 = 5K6
-
R4,9,10 = 1K
-
R5 = 15K
-
R6 = 3K3
-
R7 = 470
-
R8 = 6K8
-
R11,12 = 4K7
-
R13 = 47
-
VR1 = Trimpot
100K
-
C1,2,11 = 47nF
-
C3,8 = 0,47uF/16V
-
C4 = 20nF
-
C5,9,13 = 1uF/16V
-
C6 = 4,7uF/16V
-
C7,15,17,19 =
10uF/16V
-
C10 = 1nF
-
C12 = 560pF
-
C14,16 = 10nF
-
D1,2 = LED
-
D3(2) = 1N4001
-
Q1 = C828
-
IC1 = LA1260
-
IC2 = LA3361
-
TUNER =FM
TUNER
-
CF =Ceramic
Filter 10,7MC
-
T1 =FM
IFT BIRU
PROSES PEMBUATAN
A.
Pengecekan
dan Pengukuran
1.
RESISTOR
a.
Cara
pengerjaan dengan menggunakan multimeter
§
Posisikan
saklar penunjuk batas ukur pada angka X1,X10,X100,X1K atau X10K.
§
Hubungkan
kedua ujung multimeter ,kemudian amatilah apakah jarum penunjuk berada pada posisi titik 0.
§
Jika
jarum tidaktepat paada posisi 0,maka lakukan pengenolan dengan cara memutar
pengattur nol ohm.
§
Hubungkan
lagi kedua ujung kabel multimeter,jika jarum penunjuk tepat pada posisi 0, maka lepaskanlah. Multimeter siap digunakan
b.
Cara pengerjaan dengan cara manual
§ Pengukuran dilakukan dengan cara melihat dan membaca kode
warna yang tertera pada badan resistor.
§ Gelang warna pada resistor dibedakan menjadi 4,yaitu:
1.
Gelang
warna pertama ,menyatakan angka pertama
2.
Gelang
warna kedua,menyatakan angka kedua
3.
Gelang
warna ketiga,menyatakan jumlah nol/faktor perkalian
4.
Gelangwarna
ketiga,menyatakan toleransi(presentasi)
c.
Hasil
Dilihat dari kedua cara diatas,ternyata keduanya
menunjukan hasil yang hamper sama. Meskipun ada beberapa resistor yang memiliki
selisih tidak banyak.
Tabel
|
Ket : Resistor masih dalam keadaan Baik.
2.
CONDENSATOR
a.
Cara
pengukuran dengan multimeter
1) Condenstor
keramik,mylar,mika/polyester
§ Kapasitas condensator ini biasanya dibawah 1uF
§ Putarlah saklar pemilih pada posisi X1
§ Hubungkan kbel merah dan kabel hitam pada masing-masing
kaki condensator(condensator ini adalah condensator yang tidak berkutub/non
polar)
§
Bila
jarum multimeter diam/ bergerak sedikit,berarti condensator masih baik,tetapi
bila jarum bergerak jauh kekanan,berarti condensator rusak.
2) Condensator
elektrolit
-
Putarlah
saklar pemilih pada posisi menunjuk KΩ
-
Setel
jarum pada angka nol ohm
-
Hubungkan
kabel merah pada kai negative(-)dan kabel hitam pada kaki positif(+)
-
Bila
jarum bergerak kekanan dan lambat laun kembali kekiri pada kedudukan
semula(elco mengisi muatan listrik) berarti elco masih bik. Tetapi bila jarum
bergerak kekanan dan berhenti di tengah-tengah,berarti elco sudah rusak.
-
Bila
jarum bergerak kekanan dan tidak kembali,berarti elco sudah bocor dan jika
jarum tidak bergerak,berarti elco sudah putus/rusak.
Tabel
Tipe
|
Pengecekan
|
Kesimpulan
|
|||
Kabel
|
Kaki
|
Posisi Jarum
|
|||
C1,2,11(47nF)
|
+
-
|
-
+
|
Bergerak kekanan dan kembali
|
BAIK
|
|
C3,8 (0,47uF/16v)
|
+
-
|
-
+
|
Bergerak kekanan dan kembali
|
BAIK
|
|
C4(20nF)
|
+
-
|
-
+
|
Bergerak kekanan dan kembali
|
BAIK
|
|
C5,9,13 (1uF/16V)
|
+
-
|
-
+
|
Bergerak kekanan dan kembali
|
BAIK
|
|
C6(4,7uF/16V)
|
+
-
|
-
+
|
Bergerak kekanan dan kembali
|
BAIK
|
|
C7,15,17,19(10uF/16V)
|
+
-
|
-
+
|
Bergerak kekanan dan kembali
|
BAIK
|
|
C10(1nF)
|
+
-
|
-
+
|
Bergerak kekanan dan kembali
|
BAIK
|
|
C12(560pF)
|
+
-
|
-
+
|
Bergerak kekanan dan kembali
|
BAIK
|
|
C14,16(10nF)
|
+
-
|
-
+
|
Bergerak kekanan dan kembali
|
BAIK
|
b.
Cara
Pengukuran Kedua
Gambar.
Ket :
Jika lampu hidup berarti Condensator masih baik,dan
sebaliknya.
3.
DIODA
a.
Cara
pengerjaan
-Putarlah saklar pemilih pada posisi KΩ
-Hubungkan kabel
merah pada kaki katoda dan kabel hitam pada kaki anoda (dioda diberi tegangan
maju)
-Bila jarum bergerak
kekanan berarti diode menghantar. Selanjutnya hubungkan kabel merah pada kaki
anoda dan kabel hitam pada kaki katoda (dioda diberi tegangan mundur)
-Bila
jarum tetap diam berarti dioda baik. Tetapi jika diode bergerak kekanan,berarti
dioda sudah bocor (korsleting)
Catatan khusus :
-Dalam
pengecekan maupun pengukuran dioda,kabel merah dan kabel hitam pada
multimeter terlebih dahulu dibalik
(merah:- dan hitam:+)
Tabel
Tipe
|
Kaki Dioda
|
Kabel Multimeter
|
Posisi jarum
|
Hasil
|
IN 5402 MIC
|
Anoda
Katoda
|
-
+
|
Bergerak
|
Baik
|
IN 4002 MIC
|
Anoda
Katoda
|
-
+
|
Bergerak
|
Baik
|
4.
TRANSISTOR
a.
Cara
pengerjaan transistor PNP
-Puatrlah saklar pemilih pada posisi KΩ
-Hubungkan
kabel merah pada kaki basis(B)dan kabel hitam pada kaki emitor(E)atau
colektor(C)secara bergantian (transistor diberi tegangan maju)
-Bila jarum
bergerak kea rah kanan,berarti transistor jenis PNP dalam keadaan baik. Tetapi
bila jarum diam berarti transistor jenis PNP rusak
-Selanjutnya
pengetesan perlu diulang ,dengan cara menghubungkan kabel hitam pada kaki
basis(B)dan kabel merah pada kaki emitor(E)atau collector(C)secara bergantian
-Bila jarum
diam,berarti taransistor PNP baik. Tetapijika jarum bergerak kekanan,berarti transistor
PNP rusak.
b.
Cara
pengerjaan transistor NPN
-Pengecekan
transistor NPN langkah-langkahnya berkebalikan dengan pengecekan transistor
jenis PNP diatas.
Catatan khusus :
-
Dalam
pengecekan transistor,kabel merah dan hitam terlebih dahulu dibalik(merah:- dan
hitam:+)
Tabel
Tipe transistor
|
Pengecekan
|
Posisi Jarum
|
Keterangan
|
||
Basis
|
Emitor
|
Colektor
|
|||
T1
|
Hitam
|
Merah
|
Merah
|
Bergerak
|
BAIK
|
5.
POTENSIOMETER
a.
Cara
pengerjaan
-Putarlah saklar pemilih pada posisi KΩ
-Setel jarum pada angka nol ohm
-Hubungkan kabelmerah
pada terminal B dan kabel hitam pada terminal A sambil diputar
-Bila jarum
bergerak kekanan/kekiri seirama dengan putaran as potensiometer dan sebesar
nilai ohm potensiometer,berarti potensiometer dalam keadaan baik
-Bila jarum
bergerak tersendat-sendatpada saat as diputar,berarti potensiometer sudah haus
atau tidak normal
-Bila jarum tetap
diam,berarti potensiometer sudah putus. Kemudian lakukan pengetesan lagi dengan
kabel merah pada terminal B dan kabl hitam pada terminal C.
6.
Transformator
(Trafo)
a.
Cara
Pengerjaan
-Putarlah
saklar pemilih pada posisi penunjukXI
- Hubungkan kabel hitam pada terminal 110,125,220,240,dll
(mengetes gulungan primer)
·
Bila
jarum bergerak kekanan menuju angka tertentu, berarti gulungan primer tudak
petus.
·
Bila
jarum diam, berarti gulungan primer putus.
-Hubungkan kabel hitam pada terminal O atau CT dan kabel
merah pada terminal 15,18, dll (mengetes gulungan sekunder)
·
Bila
jarum bergerak kekanan menuju angka tertatu, berarti gulungan sekunder tidak
putus.
·
Bila
jarum diam,berarti gulungan primer putus.
Hubungkan
kabel hitam pada terminal gulungan primer (0,110,125,220,240) dan kabel merah
pada terminal gulungan sekunder (15,18). ( mengetes gulungan primer dangan
gulungan sekunder)
·
Bila
jarum diam berarti gulungan primer dengan gulungan sekunder tidak konsleting /
baik.
·
Bila
jarum bergerak berarti konsleting / rusak
Tabel
No
|
Titik ukur
|
Ohm Meter
|
Posisi Jarum
|
Keterangan
|
1
|
L. input
|
-
+
|
Bergerak
|
Masih Baik
|
a. 0
b. 220
|
||||
2
|
L. output
|
-
+
|
Bergerak
|
Masih Baik
|
a. CT/0
b. 15
|
||||
3
|
L. P & L. S
|
-
+
|
Tidak Bergerak
|
Tidak Konslet
|
a. 220
b. 15
|
B.
Proses Pemasangan dan Perakitan Komponen
1)
Ditinjau
dari ukuran komponen
- Pemasangan
komponen dimulai dari ukuran terkecil sampai terbesar, misal dari resistor-kondensator
elektrolit (elco). Hal ini dikarenakan, supaya tidak mempersulitpemasangan
misalkan jika dimulai dari yang terbasar, komponen- komponen yang kecil akan
silit di pasang karena terhalang oleh komponen- komponen yang besar.
2)
Cara
pemasangan tiap komponen
a.
Resistor
-
Sesuaikan nilai resistansi resistor pada
chasis
-
Perhatikan ukuran resistor (dimulai dari
yang besar – kecil / sesuai jalur pada chasis)
-
Resistor dapat dipasang mendatar atau
berdiri
-
Solder kedua ujung kaki dengan tenol
b.
Condensator
-
Sesuaikan kapasitas / kemampuan kerja
condensator dengan skema rangkaian pada chasis
-
Masukkan kedua ujung kaki
-
Jika badan condensator menghalang –
halangi pemasangan komponen lain maka condensator dapat dibelokkan /
disesuaikan pada tempat yang longgar
-
Solder kedua ujung kaki condensator
dengan tenol
c.
Dioda
-
Sesuaikan tipe diode pada badan diode
dengan rangkaian (skema)
-
Sama halnya dengan resistor, diode juga
dapat dipasang mendatar / berdiri
-
Perhatikan kaki – kaki berpolaritas pada
diode, jangan sampai terbalik
-
Masukkan kedua kaki diode lalu solder
dengan tenol
d.
Transistor
-
Sesuaikan tipe transistor pada chasis
-
Pada umumnya, transistor dipasang
berdiri, namun ada yang dipasang mendatar
-
Transistor merupakan komponen yang
berpolaritas, jadi jangan sampai terbalik memasangnya
-
Masukkan ketiga kaki transistor pada
lubang, kemudian solder dengan tenol
e.
Potensiometer
-
Sesuaikan tipe transistor dengan skema
rangkaian
-
Pada umumnya potensiometer dipasang pada
lubang box amplifier, sehingga dihubungkan dengan kabel
C. Proses Penyoldiran dan
Pengawatan
1.
Penyoldiran
Pekerjaan Menyolder menyolder dilakukan secara berurutan
sesuai tingkat kerumitannya, misalnya dari komponen resistor,condensator,lilitan,diode
dan yang terakhir transistor.
Langkah-langkah :
-
Sesuaikan
ukuran solder dengan komponen
-
Panaskan
solder yang akan digunakan
-
Bersihkan
permukaan yang akan disolder
-
Tempelkan
uung solder yang sudah panas pada titik yang akan disolder
-
Selanjutnya
tempelkan pula timah patri/tenol pada ujung solder,maka akan mencair
-
Perhatikan
cairan tenol pada titik yang disolder,jangan sampai berlebihan hingga
menyeberang ke jalur lain yang mengakibatkan korsleting
-
Angkat
solder dari PCB bersam-sama dengan tenolnya setelah PCB dengan kaki komponen
menyatu
Catatan khusus:
-
Ukuran
solder ditentukn dengan ukuran plat atau jenis komponen
-
Usahakan
menyolder sekali selesai tidak sdiulang-ulang
-
Hasil
patrian yang baik akan terlihat mengkilat
2. Pengawatan
Proses
pengawatan (pemasangan kabel) dimulai dengan penyambungan kabel input dari
sumber tegangan (stop kontak)dengan gulungan primer pada tarfo penurun
tegangan,kemudian pada terminal gulungan sekunder yaitu pada terminal CT dan 2
terminal didekat CT yang mempunyai tegangan sama dihubungkan ke chasis yang
selanjutnya akan dikelola/diproses kembali oleh beberapa komponen seperti
condensator(elko),dioda,resistor,dll.
Setelah penyambungan arus tegangan,kemudian diteruskan ke
bagian-bagian yang lain,yang meliputi pengawatan pada bagian inpu sinyal, output sinyal dari Tuner,output sinyal(saluran/tab speaker).
D. Pengecekan Seluruh Rangkaian
Setelah perakitan komponen,penyoldiran serta
pengawatan selesai,maka tahap terakhir adalah pengecekan. Dalam tahap
ini,pengecekan dimulai dari rangkaian saklar,saluran yang masuk ke chasis,in
dan output audio,serta rangkaiannya.
Langkah-langkah
pemeriksaan :
1)
Periksalah
penyambungan sumber arus
2)
Cermati
komponen-komponen itu terpasang di tempat masing-masing dengan benar. Lihatlah
nilai-nilai,polaritas atau nomor-nomortipe dari setiap komponen
3)
Adakah
komponen-komponen yang terbalik memasangnya?
4)
Apakah
semua sudah baik penyolderannya,adakah cairan timah yang menyebabkan korsleting
pada jalur-jalur PCB?
Setelah diadakan
pemeriksaan diatas,teryata tidak ditemukan kesalahan dalam rangkaian. Maka
lakukan pengecekan grounding.
MENCOBA HASIL RANGKAIAN
A.
Cara
persiapan
1)
Menghidupkan Tuner Radio
-Tekan saklar
- Tegangan input 12Vharus stabil
-
Output dihubungkan ke Amplifier Stereo
2)
Menghidupkan amplifier
·
Hubungkan
kabel input tegangan ke sumber arus
·
Hidupkan
saklar
3) Sambungkan output radio ke input
amplifier
4) Sambungkan speaker ke bagian output sinyal
B.
Mengoperasikan
1)
Hubungkan
kabel input tegangan ke sumber arus (stop kontak)
2)
Hidupkan
saklar
Tuner & Amplifier
3)
Masukan
input sinyal dan atur
input sinyal pada bagian “Tuner” yaitu :
-Putar kekanan/kekiri untuk mencari stasiun radio(resonansi)
sinyal.
4)
Sambungkan output radio ke input
amplifier
C.
Hasil
percobaan
1) Fungsi
i.
Mendapatkan input sinyal informasi
ii.
Menguatkan
getaran listrik suara
2) Percobaaan yang dilakukan
o
Radio
o
Speaker
D.
Cara
kerja
1. Cara
Kerja Sumber Daya Adaptor
a. Pada
dasarnya rangkaian SDA terbagi menjadi 5, yaitu input tegangan, penurun
tegangan, penyearah, penyaring dan output tegangan. Pada input tegangan kabel
steker dihubungkan ke sumber tegangan (stopkontak), masuknya tegangan listrik
pada bagian ini biasanya terdapat indicator (lampu LED menyala). Setelah masuk,
tegangan listrik akan diturunkan tegangannya sesuai dengan kebutuhan.. Bagian
ini disebut penurun tegangan yang komponen utamanya adalah sebuah transformator
stepdown.
b. Setelah
diturunkan tegangannya arus listrik masih berupa arus bolak – balik (AC), maka
disinilah fungsi penyearah diperlukan untuk merubah arus listrik yang semula
berupa arus AC menjadi arus DC
c. Setelah
diubah arus listriknua, pastilah masih terdapat tegangan kerut/riak. Untuk itu diperlukan
bagian penyaring / filter tegangan agar memperhalus tegangan yang masih
mengandung riak. Bagian ini ada yang menggunakan rangkaian CRC (elco, resistor,
elco) / CLC (elco, lilitan, elco) setelah tegangan diturunkan serta arus
listriknya berubah menjadi arus DC, maka akan diteruskan / dipergunakan oleh
pesawat elektronika dengan menghubungkan kabel pesawat pada bagian ini, yaitu
out put teganganng
2. Cara
Kerja Tuner Radio
a. Pada
dasarnya rangkaian Tuner(tuning) terbagi menjadi 4, yaitu input tegangan, input
sinyal(antena), tuner dan OSC. Pada input tegangan kabel dari output
transformator(trafo), masuknya tegangan listrik pada bagian ini biasanya
terdapat indicator (lampu LED menyala).
b. Input
sinyal(antena),berfungsi untuk menangkap sinyal informasi yang berasal dari
pemancar melalui berbagai media,seperti ;Ground Wave,Sky Wave dan Space
Wave,dalam bentuk AM dan FM.
c. Tuner
Setelah
sinyal informasi dterima,kemudian akan menuju rankaian tuner,yaitu berfungsi
untuk memilih sinyal informasi atau meresonansinya.
d. OSC,berfungsi untuk menguatkan getaran
listrik tinggi(RF).
3. Cara Kerja Audio Amplifier
a.
Setelah
audio amplifier hidup, hubungkan input sinyal ke sumber sinyal. Pada bagian ini
biasanya disebut bagian “input sinyal”,yang terdiri dari komponen resistor dan
kondensator dengan nilai tertentu berdasarkan nilai impedansi sinyal input.
b.
Setelah
sinyal masuk ke bagian input sinyal,kemudian sinyal akan masuk ke bagian
“penguat mula” yang begaimana sinyal akan dikuatkan baik tegangan maupun
arusnya. Bagian ini terdiri atas resistor.
c.
Kemudian
sinyal akan masuk ke bagian “tone control”. Nah,disinilah komponen
potensiometer berfungsi untuk nada rendah (bass),nada tinggi
(treable),menstabilkan nada (balance),dan mengatur keras lemahnya suara (volume).
Pengatur nada tersebut hanya tinggal memutar tuas pada potensiometer.
d.
Bagian
akhir dari audio amplifier adalah pada bagian ini,yaitu bagian penguat akhir.
Pada bagian ini sinyal hanya akan dikuatkan arusnya,sehingga diperoleh sinyal
output berdaya besar. Setelah bagian ini,kemudian akan dihubiungkan dengan
rangkaian output sinyal yang berupa speaker.
E.
Hambatan
Dan Cara Penyelesaian
Ø Saat merakit komponen
v Hambatan
-
Karena
alat untuk mengukur komponen (multimeter) hanya tersedia di sekolah,maka untuk
mengukur komponen hanya dilakukan di sekolah.
-
Sulit
untuk melihat skema (alur secara langsung pada papan chasis).
-
Sulit
untuk menentukan letak komponen pada chasis.
v Penyelesaian
-
Selain
dengan multimeter,dapat juga dengan melihat gelang warna (resistor) dan melihat
angka/nilai yang terdapat pada badan komponen (tipe).
Ø Saat Penyoldiran dan Pengawatan
v Hambatan
-
Timah/tenol
sulit menempel pada chasis.
-
Setelah
disolder,teryata ada komponen yang terbalik dan susah untuk dilepaskan.
-
Akibatnya
ada satu komponen yang sulit untuk dilepas,kemudian dipaksa untuk dilepas
sehingga kaki koponen tersebut putus.
-
Pada
suatu rangkaian ada yang salah dalam penyambungan kabel (pengawatan).
v
Penyelesaian
-
Dilepas
dengan ‘soldering atraktor” sehingga tidak merusak komponen dan chasis.
-
Mencari
penggantinya sesuai denhgan nilai hambatannya.
-
Meminta
bantuan dan saran kepada tetangga sehingga tidak menimbulkan kerusakan.
Ø Hal lainnya
v Hambatan
-
Lampu
putus
v
Penyelesaiannya
-
Diganti
dengan lampu yang lain,serta mangganti resistor dengan nilai hambatan
disesuaikan.
KESIMPULAN
Pembuatan
laporan ini selain untuk menuliskan riwayat pembuatan Audio Amplifier
dengan Tuner,juga dipergunakan
sebagai bukti pembuatannya. Diharapkan dengan laporan ini,guru pembimbing dapat
lebih mengetahui kegiatan siswa dirumah.
Meski dalam pembuatan laporan audio
amplifier dengan Tuner terdapat banyak masalah,yang meliputi masalah biaya dan masalah teknis
dalam pembuatannya serta memerlukan waktu yang cukup lama,saya slaku pembuat
laporan ini merasa masih belum puas dengan hasil karya yang saya buat. Dengan
ini,saya harap guru/pembimbing dapat menerima laporan dan hasil karya ini,
walaupun masih ada kekurangan yang mendasar.
No comments:
Post a Comment